Kamis, 30 Juli 2009

SEJARAH IKAN GUPPY

guppy
Bagi kalian penggemar guppy fish, mungkin ada yg belum tau nech tentang ditemukannya ikan guppy..Kalau gitu baca aja sejarahnya disini..
Spesies ikan ini sebetulnya sudah ditemukan di tahun 1856 oleh ilmuwan Jerman bernama Wilhelm Peters. Namun di tahun 1866,kembali ditemukan guppy dengan warna yang lebih bervariasi lagi dibandingkan yang ditemukan sebelumnya yaitu oleh R.J.L. Guppy. Dia menemukan ikan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ikan ini begitu menarik perhatiannya sehingga ia merasa perlu mengirim spesimen ini ke kurator British Museum yang bernama Albert C. L. G. Günther. Setelah diperiksa, ikan ini ternyata merupakan spesies baru dan diberi nama “Girardinus guppyi” sebagai penghormatan bagi R.J.L. Guppy yang telah mengirimnya. meskipun telah ditemukan sebelumnya namun ikan ini lebih populer dengan sebutan ikan Guppy. Sehingga sampi saat ini ikan mungil berekor indah ini dinamakan ikan guppy. Jd qta tau skrg bahwa nama ikan guppy diambil dari nama penemunya.
Guppy
(Poecilia reticulata), juga dikenal sebagai millionsfish adalah salah satu spesies ikan air tawar yang paling populer di dunia. Merupakan bagian kecil dari famili Poecilidae (panjang ikan betina 4-6 cm, jantan 2½–3½ cm) dan seperti semua anggota famili-nya, ikan ini berkembang biak dengan melahirkan. Umumnya untuk membedakan jenis kelamin guppy, untuk betina ekor tidak berwarna dan badan cenderung besar. Tapi berbeda dengan jantan, warna pada ekor terlihat jelas.
Sebagai ikan hias, keindahan guppy dipancarkan dari ekornya yang lebar dan corak tubuhnya yang variatif. Bahkan, karena keindahannya itu, guppy juga dilagakan dalam kontes.
Secara umum penamaan varietas guppy dapat dikelompokkan atas dasar, karakteristik badan bagian depan (upper body), badan bagian belakang (lower body), sirip, dasar warna dan gabungan diantaranya.
Penamaan karakteristik badan bagian depan atau upper body yang umum dikenal adalah platinum, metalik karena adanya warna platinum atau metalik dibadan bagian depan (dada), pada bagian badan belakang (lower body) dikenal nama tuxedo, pink white, Japan blue, gabungan bagian depan dan belakang tubuh dikenal corak cobra, sedangkan sirip memberikan penamaan yang disesuaikan dengan bentuknya seperti delta, spade, fan, lyre, sword, swallow, ribbon dan elongated dorsal, warnanya seperti biru, merah, putih, kuning dan coraknya seperti grass, mozaic. Penamaan yang paling umum dilakukan adalah atas dasar warna badan seperti biru, merah, hitam dan warna mata seperti albino. Warna mata merah yang sudah dapat diturunkan kepada generasi berikutnya dinamakan pula RREA (Real Red Eye Albino). Terkadangan penamaan diberikan pula atas dasar negara dimana guppy pertama kali diperkenalkan semisal German, Japan, dan American karena pencinta guppy dari negara-negara tersebut rajin menyilangkan dan menemukan jenis-jenis guppy baru.

CARA MEMBEDAKAN IKAN JANTAN DENGAN BETINA

1) Induk Jantan
a. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut)yang merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yangpanjang.
b. Tubuhnya rampaing.
c. Warnanya lebih cerah.
d. Sirip punggung lebih panjang.
e. Kepalanya besar.

2) Induk Betina
a. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa siriphalus.
b. Tubuhnya gemuk
c. Warnanya kurang cerah.
d. Sirip punggung biasa.
e. Kepalanya agak runcing.

Jenis-jenis ikan guppy:

Cobra
Gen cobra ditandai dengan corak seperti kulit ular (snake skin) pada seluruh tubuh guppy jantan yang berwarna kombinasi hitam, putih atau kuning. Sangat banyak guppy yang bercorak cobra karena corak inilah yang sejak pertama kali sudah dapat diidentifikasi. Perubahan gen yang umum dijumpai pada jenis cobra adalah yang dikenal sebagai lace. Gen lace memiliki corak yang lebih halus dan komplek. Karena sangat mudah disilangkan, corak cobra ini dapat pula ditemui pada guppy betinanya.

Metalik
Penamaan ini merujuk kepada adanya warna biru atau abu-abu gelap metalik pada tubuh guppy jantan. Yang paling banyak dijumpai adalah jenis Metalik Cobra yang merupakan kombinasi gen metalik dan gen cobra. Jenis ini memiliki kepada dan dada berwarna metalik dan tubuh bagian belakang bercorak cobra.

Japan Blue
Jenis Japan Blue diperkirakan berasal dari populasi guppy liar di Jepang. Karakteristik jenis ini adalah adanya warna biru langit dipinggang guppy jantan, karena pengaruh gen lain warnanya dapat bervariasi dari ungu ke turquoise. Perkembangan terbaru dari jenis Japan Blue adalah Lazuli umumnya memiliki warna kepala dan pangkal ekor biru.

Pink White
Karakteristik jenis guppy ini adalah warna putih pink dipangkal ekor. Jenis ini baru saja diidentifikasi dengan sumber yang tidak diketahui asalnya. Warnanya bervariasi dari pink ke putih. Varian yang awal memiliki warna ekor dengan semburat merah, namun saat ini lebih banyka dijumpai dengan warna solid terang seperti biru dan putih.

Tuxedo
Gen tuxedo memberikan warna gelap ditubuh bagian belakang (pinggang) seperti warna hitam dan biru, namun tingkat coverage nya berbeda-beda. Umumnya menutupi separuh badan bagian belakang guppy. Gen tuxedo selain memberikan pengaruh pewarnaan, juga memberikan pengaruh pada ukuran sirip. Tuxedo cenderung memiliki sirip yang lebih besar.

Mozaic
Gen mozaic memperlihatkan corak atau pola garis bergelombang pada sirip guppy. Karakteristiknya pola warna biru di pangkal ekor dan memanjang ke arah sirip ekor. Polanya selalu mempunyai susunan yang beraturan antara biru dengan kuning atau biru tua dengan merah. Untuk mempertahankan gen mozaic tidaklah mudah, dia harus disilangkan dengan gen lain agar dihasilkan gen mozaic yang bercorak cantik.

Grass
Grass merupakan perkembangan dari mozaic. Gen grass diperlihatkan dari corak sirip ekor dan sirip punggung guppy yang berupa noktah-noktah berupa titik atau pisau halus berwarna hitam atau biru gelap. Bentuk noktah grass ternyata memberikan perbedaan warna, grass bercorak pisau halus muncul pada red grass sementara corak noktah titik pada blue grass. Namun saat ini baik red grass maupun blue gress memiliki corak noktah titik halus. Pada awal kemunculan grass warna sirip punggungnya transparant sehingga sering disebut pula glass grass

Leopard
Leopard dicirikan dengan adanya noktah tebal yang tersebar acak pada siripnya berwarna biru gelap hingga hitam. Kemungkinan gen varietas ini merupakan perkembangan dari mozaic namun dapat dijumpai pula pada silangan jenis cobra dengan jenis guppy berwarna polos. Saat ini jenis ini tidaklah terlalu banyak karena kurang begitu disukai oleh para hobbies.

Istilah dalam penghobi ikan cupang

Seringkali kita membaca artikel tentang ikan cupang khususnya dari luar negeri mendapati sebuah istilah yang tidak kita ketahui artinya. Hal ini tentu saja menyulitkan kita untuk memahami isi dari artikel tersebut. Berikut ini beberapa istilah yang sering ditemukan penulis.

• CT – crowntail : ekor serit
• KCT – King crowntail : serit silang
• DR – double ray crowntail : tulang sirip ganda
• DDR – double double ray : tulang sirip dobel ganda
• DT – double tail : ekor ganda
• DTF – double tail female : ekor ganda betina
• DTM – double tail male : ekor ganda jantan
• HM – halfmoon
• OHM – over halfmoon
• PK – plakat
• HMPK – halfmoon plakat
• STF – single tail female
• STM – single tail male
• VT – veiltail : ekor cagak
• BBS – baby brine shrimp : artemia yang baru ditetaskan
• BS – brine shrimp : artemia salina, udang renik yang hidup di air dengan kadar garam yang tinggi.
• MW – microworms
• VE – vinegar eels

Senin, 27 Juli 2009

Tips Merawat Arwana Dalam Akuarium


Kelalaian adalah sumber malapetaka bagi penggemar. Sekali saja lalai tidak mengontrol aerator akuarium, bisa-bisa arwana mati. Apalagi ceroboh, tentu lebih fatal akibatnya. Maka bagi penggemar yang sungguh-sungguh mencintai arwana, pastilah memperhatikan seluk-beluk di sekitar perawatan. Harapannya, agar arwana dalam akuarium bisa tampil anggun dan asri. Lantas apa yang harus dilakukan?

Perhatikan peralatan aquarium

Berhasil tidaknya akuarium menjadi tempat yang nyaman bagi ikan arwana, sungguh dipengaruhi oleh kelengkapan sarana pendukungnya.

Aerator

Fungsi aerator atau pompa udara adalah menyuplai udara ke dalam air akuarium, dan sekaligus menguapkan atau mendorong hasil sisa-sisa pembakaran ke luar dari akuarium. Aerator dikatakan baik, jika arus listrik yang menggerakkannya kecil, tetapi udara yang ditiupkannya relatif banyak.

Heater & Thermometer

Alat pemanas (heater) ini diperlukan terutama pada waktu suhu air akuarium turun drastis. Sedangkan alat pengontrol suhu air atau termometer juga dipasang dalam akuarium. Di daerah dingin, heater dan termometer ini sangat dibutuhkan.

Filter

Fungsi filter atau penyaring untuk menyaring air dalam akuarium. Kerja filter mencakup ini untuk menyedot air akuarium, menyaring, dan mengembalikannya lagi ke dalam akuarium dalam kondisi bersih.

Lampu TL

Keberadaan lampu TL, selain menyinarkan cahaya, juga sanggup mempercantik penampilan akuarium. Tapi, jangan sampai sinar lampu TL justru menimbulkan panas yang melebihi kebutuhan. Idealnya untuk akuarium seluas 80x40 cm memerlukan lampu TL berdaya 20 watt.

Rajin melakukan perawatan akuarium

Mau tak mau jika Anda terlanjur mencintai ikan arwana dalam akuarium, cukuplah rajin melakukan perawatan. Sebab déngan demikian itu, penampilan arwana dalam akuarium tampak sehat, segar, dan menyenangkan.

Pemberian makanan

Menu utama arwana dalam akuarium adalah kelabang. Tapi jangan terus- menerus diberi kelabang, sebaiknya divariasi déngan makanan lain. Contohnya: udang, kecoa, katak, lipan, kadal, maupun jangkrik.

Pengontrolan & pergantian air

Setiap hari diwajibkan mengontrol suhu dan pH air.Adapun suhu air ideal bagi ikan arwana sekitar 25-27 derajat Celcius. Andaikata suhu air dingin, segera nyalakan heater hingga suhu air sesuai kebutuhan. Sedangkan pH yang dikehendaki sekitar 6-8,5. Andaikata pH terlalu rendah, maka tambahkan kapur ke dalam akuarium. Selain itu, sanitasi air perlu diperhatikan pula, silakan mengobati air akuarium déngan Malachite green, dengan frekuensi 3 minggu sekali.

Dan jangan lupa, air akuarium juga diganti. Namun pergantian air dipilahkan menjadi dua, yakni: (a) pergantian air secara reguler setiap 2 hari sekali dengan volume 10% dari seluruh volume air akuarium, dan (b) total pergantian air dilakukan setiap 3 bulan sekali. Jika Anda menggunakan air PAM, sebaiknya dibiarkan 24 jam terlebih dahulu agar kandungan khlor mengendap, dan setelah itu bisa dimasukkan ke dalam akuarium.

Penataan interior akuarium

Kehidupan di dalam akuarium adalah replika lingkungan hidup di alam bebas. Oleh karena itu, perlu penataan interior dalam akuarium. Ini berarti menuntut apresiasi estetika, sehingga perpaduan antara keindahan akuarium dengan anggunnya ikan arwana sanggup menampilkan nuansa kesejukan yang harmonis.

Tanaman air

Mengingat asal-muasal ikan arwana yang suka bersembunyi di bawah tanaman air, maka kita pun siap menyediakan tanaman dimaksud. Ada beberapa jenis tanaman air yang dapat dipilih antara lain: Vallisneria spiralis, Hidrilla verticillata, Riccia fluiutana, Higrophila polisperma, Pistia stratiotes, Najas indica, dan sebagainya.

Pasir batuan

Pasir digunakan sebagai landasan peletakan batuan. Sebaiknya digunakan pasir sungai, yang masih bercampur dengan humus. Di samping itu, diberi juga batuan dan termasuk karang-karangan. Ukuran batu ideal berdia meter 3 mm. Batuan tersebut memiliki berbagai corak dan warna yang beragam namun tetap indah.

Budidaya Ikan Koki


Tak perlu dibahas ikan koki seperti apa. Hampir semua orang sudah mengenalnya, termasuk jenis-jenisnya. Karena ikan ini banyak dijual di toko-toko ikan hias dan juga penjual ikan hias di pinggiran jalan, bahkan penjual asongan. Yang perlu diketahui adalah budidayanya. Karena tidak semua orang tahu, terutama pembenihannya.

Beda jantan dan betina

Jantan dan betina ikan koki dapat dibedakan dengan melihat tanda-tanda pada tubuhnya. Jantan dicirikan dengan tubuh lebih langsing dari betina dan memiliki sirip dada yang kasar di bagian belakangnya, dengan bentuk seperti gundukan pasir. Jantan yang matang kelamin akan keluar cairan berwarna putih susu, bila dipijit ke arah lubang kelamin.

Sedangkan betina bertubuh lebih gendut dan memiliki sirip dada yang halus di bagian belakangnya. Kemudian betina yang sudah bertelur dan matang gonad perutnya terasa lembek, bila diraba, berbeda sekali dengan betina yang belum matang gonad. Induk jantan dan betina harus sudah berumur 6 bulan.

Pematangan gonad

Pematangan gonad dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 2 titik aerasi dan biarkan hidup selama pematangan gonad; masukan 10 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.

Pematangan gonad bisa juga dilakukan di bak semen. Caranya, siapkan sebuah bak semen ukuran panjang 2 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik aerasi; masukan 40 – 50 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.

Pematangan gonad bisa juga dilakukan di bak fibreglass. Caranya, Caranya, siapkan sebuah bak fibreglass ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm dan biarkan mengalir selama pematangan gonad; masukan 20 – 25 ekor induk; beri pakan berupa pelet kecil atau cacing darah secukupnya (bila telur ingin bagus ditambah dengan jentik nyamuk). Jantan dan betina dipelihara terpisah.

Pemijahan

Pemijahan dilakukan di akuarium. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; masukan sebuah alat penempel telur berupa ijuk (kakaban kecil) atau 3 rumpun eceng gondok; masukan 1 ekor induk betina; masukan 2 ekor induk jantan; biarkan memijah. Pemijahan biasanya terjadi pada tengah malam hingga pagi hari.

Pemijahan bisa juga dilakukan di bak fibreglass. Caranya, siapkan sebuah fibreglass ukuran panjang 1 m, lebar 1 m dan tinggi 50 cm; keringkan selama 3 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan 4 titik aerasi dan biarkan hidup selama pemijahan; pasang hapa halus dengan ukuran yang sama dengan fibreglass; masukan ijuk atau dua buah kakaban kecil; masukan 5 ekor induk betina; masukan juga 10 ekor induk jantan; biarkan memijah dengan sendirinya. Pemijahan ini juga biasanya terjadi pada tengah malam hingga pagi hari.

Penetasan dan pendederan I

Penetasan dilakukan di akuarium pemijahan. Caranya, tangkap induk jantan yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; tangkap pula induk betina yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; periksa aerasi dan biarkan hidup selama penetasan; biarkan menetas. Penetasan berlangsung selama 2 – 3 hari. Setelah menetas, kakaban atau tanaman air diangkat.

Pada budidaya ikan koki, penetasan umumnya dilanjutkan dengan pendederan I, dengan perlakuan pemberian pakan. Dua hari setelah menetas atau ketika larva mulai berenang diberi pakan berupa emulsi kuning telur yang sudah direbus (1/4 bagian) hingga umur 9 hari (kuning telur rebus yang disaring dengan kain halus). Setelah umur 10 hari diberi pakan berupa cacing rambut atau dapnia yang sudah disaring. Panen dilakukan setelah satu bulan.

Penetasan bisa dilakukan di bak fibreglass pemijahan. Caranya, tangkap induk jantan yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; tangkap pula induk betina yang telah memijah dan masukan kembali ke tempat pematangan gonad; periksa aerasi dan biarkan hidup selama penetasan; biarkan menetas. Penetasan berlangsung selama 2 – 3 hari. Pada penetasan di fibreglass juga dilanjutkan dengan pendederan I, dengan perlakuan yang sama.

Pendederan II

Pendederan II dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 50 ekor benih koki yang berasal dari pendederan I dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen setelah satu bulan; seleksi ukurannya.

Pendederan III

Pendederan III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 30 ekor benih koki yang berasal dari pendederan II dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen setelah satu bulan; seleksi ukurannya.

Pembesaran

Pendederan III dilakukan di akuarium lain. Caranya, siapkan akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air setinggi 20 – 30 cm; hidupkan dua titik aerasi dan biarkan hidup selama pendederan; masukan 20 ekor benih koki yang berasal dari pendederan III dan sudah diseleksi; beri pakan berupa cacing rambut atau cacing darah atau dapnia yang sudah disaring sesuai dengan kebutuhan; panen setelah dua bulan; seleksi ukurannya. Ikan koki hasil dari pembesaran berukuran 5 – 7 cm dan sudah bisa dijual.

Minggu, 26 Juli 2009

Metode Pemeliharaan ikan Maskoki



Metode pemeliharaan ikan maskoki bisa bermacam2, walaupun secara prinsipnya, seperti pemeliharaan ikan hias lainnya, hanya ada 1 cara yaitu memelihara kualitas air.

Ikan maskoki memiliki karakter yg khas yaitu sangat rentan terhadap kadar ammonia terlarut didalam air. Hal inilah yg seringkali membuat persepsi di kalangan penggemar ikan hias bahwa memelihara ikan maskoki tersebut susah, gampang mati.

Untuk mengatasi masalah kadara ammonia tersebut, hal yang dapat dilakukan ada 2, yaitu menetralisirnya, atau mengganti airnya . Menetralisir kadar ammonia bias dilakukan dengan menggunakan biofiltrasi atau dengan menumbuhkan lumut air, yg akan menyerap zat2 yg dapat meracuni ikan tersebut.

Beberapa teknik yang digunakan oleh hobbyist, dan terbukti berjalan dengan baik

adalah sbb:

1. Biofiltrasi :
Teknik2 biofiltrasi yg baik berasal dari penggemar2 ikan koi. Kunci dari teknik ini

adalah penggunaan media filtrasinya. Salah satu media terbaik adalah menggunakan matt sintetis buatan Jepang, yg saat ini banyak dijumpai di toko2 ikan hias. Media ini akan melakukan penyaringan kotoran2 ikan dan memperangkapnya, yang kemudian akan menstimulasi pertumbuhan bakteri2 nitrobacter di dalamnya. Aerasi yang dijalankan harus cukup banyak dan saat biofilter tersebut telah ter-cycled, maka environment akuarium/ kolam ikan tersebut sudah menjadi stabil. Untuk hobiis yg malas menguras air ikan, metode ini tentunya sangat cocok, karena tidak memerlukan pengurasan air sama sekali. Namun demikian kelemahan yg ada adalah bahwa dengan air tidak pernah diganti, menyebabkan zat2/ mineral2 yg diperlukan ikan, yg bisa didapatkan dari air baru, tidak tersedia, sehingga dapat menyebabkan warna ikan menjadi kurang cerah, dsb. Teknik ini bisa diimbangi dengan penggantian air parsial secara rutin.

2. Air Hijau/ greenwater method :
Teknik ini adalah teknik yg umumnya dipakai di farm2 ikan maskoki dimanapun. Ini adalah metode yg paling primitif, yaitu membiarkan ikan didalam kolam sampai dengan airnya hijau (krn pertumbuhan lumut). Perlu diperhatikan bahwa lumut yg tumbuh adalah lumut air, bukan lumut dinding kolam. Biasanya di farm, setelah air menjadi hijau, maka air akan diganti total dengan air baru. Metode ini dapat dikembangkan dengan berusaha untuk secara konsisiten menjaga tingkat ke-hijau-an air, dengan cara pada saat air hendak diganti, disimpan 1 ember air lama untuk nantinya dicampurkan dengan air baru. Dengan demikian diharapkan pertumbuhan lumut dapat terjadi lagi segera setelah kolam baru dikuras. Keuntungan lain dari metode ini adalah dengan memaintain air hijau tadi, maka warna ikan menjadi lebih cerah, yg disebabkan karena ikan memakan lumut yg berada di air tersebut. Metode ini sangat baik untuk kesehatan ikan, namun tidak favorit di kalangan penggemar, karena dengan air hijau tersebut, ikan maskoki yg berada didalamnya tidak dapat dilihat.

3. Mekanikal filtering :
Mekanikal filtering adalah menyaring kotoran2 padat yg ada di kolam/ akuarium, sehingga air selalu terlihat jernih. Metode ini tidak menyaring kotoran2 terlarut didalam air, sehingga banyak hobiis terjebak dengan melihat air jernih, tetapi kadar ammonia tinggi, yang dapat menyebabkan ikan sakit/ mati. Mechanical filtering ini harus dibarengi dengan penggantian air secara rutiin, bisa dengan penggantian 2 persen setiap hari dan dibarengi dengan pencucian media filter.

4. Ganti air :
Karena kadar ammonia di air disebabkan oleh kotoran ikan, maka teknik yg bisa dipakai adalah membuang kotoran ikan tersebut dengan di-siphon, serta dilakukan penggantian air secara rutin. Salah satu hobiis di Jakarta menggunakan teknik ini , yaitu melakukan siphon & penggantian air 80% sebanyak 2 kali sehari. Teknik ini berjalan dengan baik sekali dan pertumbuhan ikan didalamnya relatif lebih baik dari metode2 yg dipakai oleh hobiis yg lain. Tambahan
Sebaiknya koki tidak dipelihara dengan ikan lain, karena koki akan kalah bersaing makanan apalagi dengan koi yg notabene lebih segalanya:
- lebih besar
- lebih cepat berenangnya
- lebih banyak makannya
Bahkan koki mutiara pun kalau bisa tidak dicampur dengan koki jenis lain, karena sisik mutiaranya sering dikira makanan. Mutiara paling besar sekepalan tangan orang dewasa atau sebesar bola tenis.
Mungkin sekarang ini masih aman-aman, tapi tidak ada salahnya mencegah daripada nanti terjadi ketidak seimbangan di belakang hari.

Memilih Indukan Cupang yang Berkualitas


Untuk mendapatkan anak cupang (burayak) yang berkualitas, tentu dibutuhkan indukan yang berkualitas pula. Untuk mendapatkan indukan ini, Anda bisa membelinya di toko ikan hias atau langsung dari farm yang terpercaya, baik di dalam maupun luar negeri. Indukan cupang juga bisa dipesan melalui internet atau hasil peliharaan sendiri yang dibesarkan dengan telaten serta diketahui asal-usulnya.

Adapun langkah awal yang harus dilakukan sebelum budi daya dimulai adalah menentukan warna, gurat tulangan, ukuran tubuh, faktor genetik, dan persentase kecacatan. Sebaiknya, dipilih ikan yang benar-benar mampu melahirkan benih yang bisa tumbuh besar seperti induknya, tidak banyak yang cacat atau rejected.

Budi daya cupang bisa dimulai dengan membeli dua atau tiga pasang cupang berumur muda, gerakannya aktif, dan memiliki warna yang cerah. Nah, berikut ini adalah ciri-ciri indukan cupang yang berkualitas.

Induk Jantan

* Sehat, tidak cacat, dan berasal dari genotip yang baik.
* Ekor dan sirip panjang serta mengembang seperti kipas.
* Warna cerah mengilap.
* Bentuk badan panjang dan ramping.
* Dasi jantan lebih panjang daripada dasi betina.
* Umur 5-6 bulan.
* Ciri-ciri siap dipijah: ada garis putih vertikal di badan dan insang, warna lebih cerah, bagian perut membesar dan lunak bila dipegang, titik putih di bagian perut (kelamin/pena) lebih menonjol, dan gerakan pasif.

Indukan Betina

* Sehat, tidak cacat, ekor mengembang, dan berasal dari genotip yang baik.
* Warna tidak secerah jantan.
* Badan pendek dan gemuk.
* Umur 4-6 bulan.
* Ciri-ciri siap dipijah: ada garis putih pada insang, warna semakin cerah, gerakan agresif, dan mengumpulkan busa untuk menempelkan telur.

Budidaya Ikan Cupang


Untuk membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus. Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang. Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk). Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.

Wadah Budidaya

Pada umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x 50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran, yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember dapat dipakai untuk memijahkan ikan.

Ciri-ciri khusus

Ciri-ciri khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :

Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah.
Gerakannya agresif dan lincah.
Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).

Ciri-ciri ikan betina :

Umur telah mencapai +- 4 bulan
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin.
Gerakannya lambat.
Sirip pendek dan warnanya tidak menarik.
kondisi badan sehat.

Pemijahan dan perawatan ikan

Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :

  1. Persiapkan wadah baskom/akuarium kecil dan bersih.
  2. Isi wadah dengan air bersih dengan ketinggian 15 - 30 Cm.
  3. Masukkan induk ikan cupang jantan lebih dahulu selama 1 hari.
  4. Tutup wadah dengan penutup wadah apa saja.
  5. Sehari kemudian (sore hari) induk betina telah matang telur dimasukan ke dalam wadah pemijahan.
  6. Biasanya pada pagi harinya ikan sudah bertelur dan menempel disarang berupa busa yang dipersiapkan oleh induk jantan.
  7. Induk betina segera dipindahkan dan jantannya dibiarkan untuk merawat telur sampai menetas.
Pembesaran anak
  1. Ketika burayak ikan cupang sudah dapat brenang dan sudah habis kuning telurnya, sudah harus disiapkan media yang lebih besar untuk tempat pembesaran.
  2. Pindahkan anakan bersama induk jantannya.
  3. Kemudian benih ikan diberi makanan kutu air dan wadah ditutup.
  4. Sepuluh hari kemudian anak ikan dipindahkan ke tempat lain.
  5. Dan selanjutnya setiap satu minggu, ikan dipindahkan ke tempat lain untuk lebih cepat tumbuh.
Pasca Panen
Pasca panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.


Dua Minggu Terkritis dalam Kehidupan Cupang


Pertanyaan yang sering muncul dari para pemula yang baru pertama kali memijahkan cupang adalah mengapa burayak sering mati di minggu-minggu pertama, mengapa indukan jantan memakan telur dan anaknya sendiri, bagaimana memberikan pakan pada burayak yang masih kecil-kecil, dstnya. Banyak pemula yang gagal melewati dua minggu pertama dalam masa perkembang biakan cupang, baik itu cupang hias, cupang adu maupun cupang alam. Sesungguhnya peternak berpengalaman pun tidaklah selalu sukses memijahkan cupang karena bagaimanapun cupang adalah mahluk hidup yang perkembangbiakannya diatur pula oleh campur tangan Yang Maha Kuasa. Seorang peternak cupang yang berpengalaman sudah dapat dikatakan berhasil apabila mencapai tingkat keberhasilan (SR = Success Rate) minimum 60%..Namun untuk meningkatkan SR-nya, melalui percobaan yang terus menerus, diperolehlah beberapa hal-hal yang menjadi kunci sukses yang perlu diperhatikan dalam beternak cupang terutama dalam masa-masa kritis 2 minggu pertama kehidupannya yakni:

Indukan
Indukan memegang peranan penting dalam pemijahan baik induk jantan maupun induk betina. Pilihlah indukan yang sudah matang untuk berpijah yakni yang sudah cukup umur. Cupang memasuki masa produktif setelah berumur lebih dari 4 bulan, maka sebaiknya dipilih yang berumur 6 bulan yang sudah benar-benar matang. Induk jantan yang sehat, tidak cacat dan memiliki gen yang baik dan harus lebih besar daripada induk betinanya karena ketika memijah dia harus mampu menggulung betinanya agar proses pemijahan berlangsung sempurna. Jantan yang sehat akan dapat memproduksi sarang busa yang cukup untuk menempatkan telur-telurnya dan dapat bekerja keras naik turun aquarium merawat burayaknya setelah menetas. Induk betina harus yang sudah terlihat gemuk berisi telur dan siap memijah. Induk jantan akan memegang peranan penting dalam pemeliharaan burayak dalam masa kritis dua minggu pertama. Induk jantan yang baik adalah yang dapat merawat telur dan anak-anaknya. Induk jantan sebaiknya tetap berada bersama anak-anaknya selama dua minggu pertama tersebut sementara induk betina langsung diambil dari aquarium pemijahan segera setelah bertelur.

Air
Air sangat berpengaruh atas kelangsungan hidup burayak yang baru ditetaskan. Kondisi air harus stabil dan sesuai dengan habitat cupang hias. Parameter air seperti suhu, pH, dan kesadahan harus tetap terjaga dan tidak ada perubahan yang drastis. Suhu yang disarankan 24-26 derajat Celsius, pH 6,5 – 7,2 dan hardness 8,5 – 10 dH. Air juga harus bersih dari sisa-sisa makanan dan kotoran. Kadar amonia terlarut dalam air yang terdekomposisi menjadi nitrit dapat meningkat, apabila terdapat banyak kotoran sehingga akan menguruangi kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh burayak. Bila kandungan nitrit melebihi 0,2mg/liter air akan membahayakan kehidupan cupang. Amonia yang tinggi juga dapat menjadi racun bagi ikan, maka usahakan dalam pemberian pakan burayak tidak berlebihan. Induk jantan juga berfungsi untuk dapat menghabiskan sisa makanan yang ada dalam aquarium, tetntunya dengan jumlah yang sesuai. Air dapat diganti sebagian setelah usia burayak 10 hari, dengan disiphon kotorannya dan diberikan air baru sebanyak air yang hilang.

Pakan
Burayak membutuhkan makanan yang sesuai dengan ukuran mulutnya, dan banyak kasus kematian burayak akibat kelaparan karena tidak tersedianya pakan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhannya. Pakan yang baik tentunya adalah pakan yang hidup, namun jika tidak tersedia dapat diberikan pakan buatan berupa pelet. Pemberian pakan jangan berlebihan karena sisa makanan dapat menjadi busuk dan meracuni ikan. Pakan hidup yang umum diberikan adalah infusoria, microworm, vinegar eel, artemia, daphnia (kutu air). Atau dalam bentuk pakan buatan seperti kuning telur rebus, cairan liquifry #1 dan pelet khusus burayak. Yang harus diperhatikan adalah porsi makanan, sebaiknya pakan dapat dihabiskan oleh cupang dalam waktu dua menit dan diberikan dua kali sehari pagi dan sore.

Kondisi Lingkungan
Kondisi cuaca akhir-akhir ini sangat tidak bersahabat karena sering berubah-ubah. Cuaca sangat berpengaruh terhadap kehidupan burayak. Perubahan suhu udara yang drastis berakibat pada perubahan suhu air dalam aquarium pemijahan. Burayak menghendaki suhu yang stabil karena masih sangat rentan. Hindarkan aquarium dari sengatan panas langsung dan hujan. Sebaiknya ditempatkan pada ruangan yang jauh dari perubahan cuaca luar.

Gangguan Luar
Pasa saat pemijahan sebaiknya aquarium pemijahan ditutup, baik disamping didinding aquarium maupun diatasnya dengan mempergunakan kertas koran atau penutup lainnya. Induk cupang akan stress apabila ada gangguan dari luar seperti lalu lalang orang, tikus, kucing bahkan juga pemilik cupang yang bersangkutan, terutama pemula yang sangat ingin tahu perkembangan pemijahan, seringkali melihat-lihat ikannya sehingga secara tidak sadar membuat induk jantan terganggu. Akibatnya cupang induk jantan dapat memakan anaknya dalam upaya melindunginya.

Penggunaan kolam pendederan
Kolam pendederan yang lebih luas dapat membantu untuk pertumbuhan burayak sehingga lebih cepat besar. Burayakan dapat dipindahkan ke kolam pendederan pada umur tujuh hari. Kolam pendederan juga memberikan kesempatan untuk cupang dapat menikmati ruang gerak yang lebih luas. Yang perlu diperhatikan adalah parameter air antara aquarium pemijahan dan kolam pendederan sebaiknya sama, agar perubahan lingkungan tidak menyebabkan kematian pada burayak. Induk jantan dapat dipindahkan sekalian ke dalam kolam pendederan hingga usia burayak dua minggu.

Demikian tip-tip pemeliharaan burayak cupang dalam melewati usia kritis dua minggu pertama dalam kehidupannya. Semoga berguna dan sukses dalam beternak cupang.

jenis jenis ikan cupang


Ikan cupang memiliki aneka ragam warna dan jenis yang penuh pesona. Selain mudah berkembang biak, jenis ikan yang hidup di rawa ini, juga memiliki peluang bisnis yang lumayan bagus.

Orang tak akan menyangka jika ikan sekecil cupang ada yang dihargai sampai jutaan rupiah. Tidak hanya anak-anak yang menyenangi ikan ini, dewasa pun tak ketinggalan, bahkan cupang dijadikan media taruhan. Begitu kuatnya gigitan bagan berwarna biru ini sehingga sirip lawan nya terbetot lepas putus.

Pukulan telak pada insang luar disusul gigitan kuat merobek sirip bawah, sekaligus mengakhiri pertempuran sengit dua bagan yang bertempur lebih dari dua jam.

Bagan adalah salah satu jenis ikan cupang tipe petarung. Jenis ini yang paling banyak di arena adu cupang.

Nama bagan diambil dari nama Kota Bagan Siapi Api di Sumatera Utara, karena memang cupang ini berasal dari sana. Tidak semua cupang ganas dan suka bertempur. jenis Halfmoon, anda bisa terpesona. Kemampuan sirip bisa mengembang hingga seratus delapan puluh derajat.

Cupang adalah jenis ikan tropis yang hidup di rawa – rawa. Paling besar ukuran hanya lima centi meter. Ada dua jenis ikan cupang. Cupang kelas kontes atau cupang hias dan cupang adu.

Cupang hias, jenis nya macam- macam sesuai dengan bentuk-nya. Ini adalah cupang hias jenis serit. Cirinya sirip bergerigi dan menjuntai panjang mirip sisir.

Cupang ini berasal dari perairan Indonesia. Harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah, bila kualitasnya ekspor. Dan yang mirip burung merak ini, adalah halfmoon, atau setengah bulan. Sirip nya bisa mengembang sampai setengah lingkaran.

Plakat bentuknya hampir sama dengan tipe petarung. Namun bila amarahnya terusik, tipe plakat ini akan mengembangkan siripnya hingga tegak melebihi 180 derajat. inilah yang membedakan dengan cupang petarung.

Half Moon.

Cupang ini yang mendatangkan banyak rejeki. Baik warna, sirip dan ekornya sangat memikat. Half moon adalah cupang asal Thailand. Kurun waktu sepuluh tahun ke belakang ikan ini merambah pasaran Indonesia.

Harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Biasanya ikan jenis sering menjadi ajang kontes.

crowntail

crown tail /cupang serit

halfmoon3

cupang halfmoon

plakat2

mustardplakat1

cupang plakat

double_tail

cupang Doble

Tips Memelihara Cupang Hias



Saat ini banyak orang yang melakukan budidaya ikan cupang. Apakah Anda juga berminat memelihara cupang hias? Untuk mendapatkan jenis ikan cupang yang baik, ada beberapa tips untuk memelihara ikan cupang.

Peliharalah ikan cupang yang masih bakalan (muda). Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan, sehat dan lincah. Perhatikan pula mental ikannya, warna tubuhnya yang harus cemerlang, warnanya harmonis, merata, baik di tubuh maupun di bagian sirip ikan cupang tersebut. Menurut pengalaman para pakar, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik memang tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang hias lebih mudah dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang kudu dinilai juga gaya bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku lain yang kadang susah ditebak jika tak melihat sendiri. Sementara cupang aduan belum dijamin kualitasnya hanya dengan melihat sosoknya.
Usia cupang bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu, harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula menyaksikan ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan tersendiri. Saat ini cupang untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan kategori yunior.
Untuk membekali cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu mengikuti latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2 bulan dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya. Ibarat melatih calon atlet, sebaiknya sejak dini juga diperkenalkan ”teknik bertanding”.
Langkah-langkahnya sebagai berikut. Bila kita memperoleh dengan cara membeli, cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat antar- akuarium lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga hari sekali. Agar tetap nafsu makannya terjaga, airnya ditambahkan ammonia chloraminei dengan dosis 2 ml tiap 2,5 liter air.
Di pagi hari bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit. Ini bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan sirip-siripnya di dalam air.
Sesudah sepuluh menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan sampai kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makan untuk menjaga kebersihan air.
Jika siang hari, sekat kembali dibuka. Biarkan sepuluh menit saling berhadapan. Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan pakan diberikan. Sore hari, masukkan ke dalam akuarium ikan cupang betina yang belum siap kawin. Biarkan selama 15—20 menit. Jika betina lebih galak, segera pisahkan. Bila telah selesai, pakan baru diberikan.
Pelatihan lain yang tak kalah penting adalah penjemuran. Namun frekuensinya tidak tiap hari, cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit, sambil dihadapkan dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan lupa untuk mengganti air dengan penyifonan (disedot), sisakan sepertiganya. Lalu isi dengan air yang sudah diinapkan.
Pelatihan yang ajeg membuat cupang hias lebih siap disertakan dalam kontes cupang ”kecantikan cupang”. Tetapi untuk menjaga keutuhan sirip dan kesehatannya, sebelum dikonteskan, cupang dimasukkan dalam ”pelatnas”, alias dipersiapkan secara khusus. Waktu yang ideal adalah seminggu sebelum kontes. Mudah-mudahan akan diperoleh cupang adu yang berkualitas.

Jumat, 24 Juli 2009

uang gratis


Uang Gratis di Internet!
Program ini spesial buat Anda yang ingin mencapai kebebasan finansial sejati hanya dengan merekrut Anggota. Daftar Gratis dan Tanpa Biaya
Gak percaya? pelajari dulu websitenya. Silahkan kunjungi http://www.galesus.com/index.php?id=sky89

 

Followers

Copyright © 2009 by IKAN HIAS
Template by Blog Templste 4 U | Blogspot Tutorial

Modified by :Blogger Ceria